Masyarakat desa memiliki arti kumpulan orang atau warga yang berada di suatu daerah yang jauh dari hiruk pikuk kota. Biasanya mereka bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan lain sebagainya yang tidak bekerja di dalam gedung perkantoran. Namun juga terdapat beberapa pekerjaan sebagai pns, pegawai swasta, TNI maupun POLRI yang persentasinya relatif kecil bahkan hampir tidak ada.
Dalam pemerintahannya dikepalai oleh kepala desa dengan dibantu oleh perangkat-perangkat desa. Kepala desa, tokoh masyarakat dan golongan kaum tua lebih dominan berpengaruh dan memegang peranan penting serta menjadi tokoh panutan bagi warga setempat dan keputusan – keputusannya sangat mengikat bahkan telah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari dan menjadi adat setempat.
Di dalam kesehariannya, rasa persatuan antar warga sangat kuat sehingga menimbulkan saling kenal mengenal dan saling tolong menolong atau gotong royong dalam segala hal. Alat komunikasi yang digunakan sangat kurang sehingga komunikasi yang berkembang cenderung sangat sederhana bahkan desas – desus, kasak – kusuk masih menjadi kebiasaan dan sangat cepat diterima oleh masyarakat, meskipun hal itu biasanya dilakukan pasa hal-hal yang mengarah negatif.
Sedangkan masyarakat kota memiliki arti warga yang tinggal dan menetap di wilayah metropolitan atau ibukota yang menjadi pusat perekonomian dan segala macam hal yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan dengan kegiatannya yang tiada henti setiap harinya. Kehidupan di perkotaan dapat dijadikan sebagai trend setter di berbagai wilayah lainnya.
Dalam pergaulan sehari-hari haruslah mawas diri agar tidak terjerumus dalam hal negatif. Karena wilayah perkotaan adalah ‘sasaran empuk’ bagi para pelaku kejahatan untuk menjalankan setiap aksinya. Karena itu, kepada setiap orang yang hendak melakukan urbanisasi haruslah mempunyai kenalan keluarga yang sebelumnya telah tinggal di kota.
Media komunikasi perkotaan jauh lebih unggul dibanding pedesaan. Sekarang, anak sekolah dasar pun telah mengetahui media internet. Jalur komunikasi tidak hanya melalui telepon ataupun handphone. Ini terjadi karena kemajuan teknologi dan berpusat di wilayah perkotaan dalam penyebarannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat perkotaan mempunyai kehidupan yang lebih kompleks dibanding masyarakat pedesaan. Karena ciri khas perkotaan sebagai pusat kehidupan telah menjadi momok di setiap lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak terdapat hal-hal yang membuat warga desa tergiur untuk mencicipi kehidupan di kota, maka setiap tahunnya banyak orang-orang desa yang merantau pergi kekota untuk mencari nafkah. Tetapi banyak pula yang akhirnya menjadi pengangguran karena tidak memiliki pendidikan dan pengalaman yang cukup.