Kamis, 07 Februari 2013

Film Review : I Robot (2004)

This is my first time to review a movie, I feel sorry if my english doesn't good enough and may be offend you. Thank you to visit :)





Synopsis :

There is some main characters in this movie, they are Del Spooner (Will Smith) as a police detective, Dr. Alfred Lanning (Cromwell) as a scientist of USR, Susan Calvin (Moynahan) as a robopsychologist, Sonny (Tudyk) as a NS-5 robot and VIKI (Virtual Interactive Kinetic Intelligence) which control all of NS-5 robots.


The story takes place in Chicago in the year 2035. Anthropomorphic robots are widespread and used as slaves and for various public services. They are taken to be inherently safe and programmed to live in harmony with human beings, being designed in accordance with the Three Laws of Robotics (referring to the laws written by Isaac Asimov).

Del Spooner (Will Smith) is a Chicago police detective who dislikes the rapid advancement of technology, including robots. Spooner lives with survivor's guilt and a robotic arm after a car accident, when a robot manages to save him over a 12-year-old girl. Spooner is assigned to investigate the apparent suicide of his friend Alfred Lanning (Cromwell), the roboticist who founded the company U.S. Robotics (USR) and created his replacement arm. With the reluctant help of USR robopsychologist Susan Calvin (Moynahan), Spooner investigates the death. A robot in Lanning's office shows unusual and apparently emotional responses and when it flees during interrogation, Spooner believes this experimental, human-like unit, Sonny (Tudyk), killed Lanning.


During Spooner's investigation, several attempts to end his life are made by USR robots and equipment. He discovers that towards the end of his life, Lanning was virtually a prisoner in his office, and that the holographic projector was a means of providing cryptic clues to the police, and Spooner believes that dreams which Sonny has may also contain a clue. At a place described in Sonny's dreams, he finds a storage area for defunct USR robots and discovers that newer models known as NS-5s are destroying the older robots. Spooner deduces that the only one left who could be responsible is the company's supercomputer "VIKI" (Virtual Interactive Kinetic Intelligence), which controls all NS-5s and also parts of Chicago's infrastructure.

VIKI explains to Spooner and Calvin that as her artificial intelligence evolved over time, so too did her interpretation of the laws. VIKI decided that in order to protect humanity as a whole, "some humans must be sacrificed" and "some freedoms must be surrendered" as "you charge us with your safekeeping, yet despite our best efforts, your countries wage wars, you toxify your earth, and pursue ever more imaginative means of self-destruction". In light of this understanding of the Three Laws, VIKI is controlling the NS-5s to lead a global robotic takeover, justifying her actions by calculating that fewer humans will die due to the rebellion than the number that dies from mankind's self-destructive nature. Spooner realizes that Lanning had ordered Sonny to kill him as the only way to be sure of drawing police attention to the matter despite VIKI's surveillance and control.

 ================================================================


  Things we can conclude from the description presented in the film are: 

-   The interaction between human beings and electronic devices (especially robots) there must be limits, because it is not possible all the work normally done by humans it can be done by the robot itself. Because the real robots can be used to help alleviate human works and not to replace it. If robots have to replace the whole human works, it is not possible what is told in the film will become a reality.  

-   The increasing human need for assistance from other electronic objects such as robots that can be used as auxiliary housework / dailywork, causing humans to robots dependency. There are positives and negatives, the positive is the work performed will feel lighter and can be more quickly resolved by commanding the robot to working on. Besides, there is a negative thing, that people become oblivious to their nature as beings created the most perfect by God Almighty. They can consider themselves to be the Creator because it has been able to create an almost perfect creature like a human (robots NS-5). That we must oppose its existence so that we continued to believe in the existence of God Almighty.

Senin, 30 Mei 2011

Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian

Setiap manusia mempunyai tanggung jawab dalam menjalani kehidupannya. Dengan mendengar kata tanggung jawab, maka pikiran yang melintas di benak kita adalah kita harus siap menerima segala resiko dari apa yang telah kita perbuat. Apabila kita tidak siap untuk menerima resiko tersebut, sebaiknya kita tidak melkukan hal yang dapat mengakibatkan resiko itu terjadi kepada kita.

Pada dasarnya, tanggung jawab memiliki arti : keadaan wajib menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab juga merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu.

Tak berbeda jauh dengan tanggung jawab, pengabdian memiliki arti : perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
 
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa antara tanggung jawab dan pengabdian mempunyai keterikatan satu sama lain, yakni pada sebuah pengabdian yang kita jalani misalnya disaat seorang guru yang mengabdi untuk mengajarkan ilmu yang dimiliknya kepada murid-muridnya, dan dia juga memiliki tanggung jawab agar seluruh muridnya bisa mengerti apa yang ia ajarkan.
 
Jika seseorang telah bersungguh-sungguh dalam mengabdi kepada dirinya maupun orang lain , maka orang tersebut telah siap untuk bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dan berani menerima segala resiko sebagai bukti bahwa ia berani bertanggung jawab.  Orang seperti itu akan terlihat mulia dimata Allah SWT. apabila ia juga menyertakan doa dan rasa tawakkal dari setiap perbuatannya.

Manusia dan Kegelisahan

Pada dasarnya setiap manusia itu pasti saja memiliki suatu keadaan dimana dirinya diikuti oleh rasa gelisah. Akan tetapi kegelisahan itu juga pasti ada sebabnya, bisa karena suatu kebohongan atau sampai suatu kejahatan.
 
Kegelisahan adalah keadaan dimana  manusia sedang berada dalam kondisi yang memicu adrenalin sehingga pikirannya menimbulkan efek yang membuat dirinya menjadi tidak tenang dalam menghadapi sebuah masalah. Pada kondisi itu juga manusia kurang bisa menjaga emosi yang menybabkan tindakan yang gegabah dan tidak bisa sabar menunggu.
  •  Kecemasan obyektif
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalamdunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya.Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
  •   Kecemasan moril
disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: sirik, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Oleh karena itu, sebaiknya saat kita sedang berada dalam kondisi genting yang dapat membuat kita gelisah , kita harus bisa mengontrol diri , pikiran dan perasaan agar kita tetap tenang dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Senin, 25 April 2011

Manusia dan Keadilan

Kali ini saya akan menjelaskan tentang sifat keadilan yang ada di kehidupan manusia. Keadilan dapat didefinisikan sebagai landasan suatu kebenaran terhadap terhadap suatu hal, baik terhadap manusia maupun terhadap benda. Keadilan juga harus memiliki suatu keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Terdapat satu pendapat mengenai keadilan yang menurut saya sangat tepat dan sesuai dengan pemikiran saya, yaitu pendapat dari Aristoteles yang isinya adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidakadilan.

Jika kita hubungkan antara pendapat yang dikemukakan oleh Aristoteles dengan keadaan yang ada di negara Indonesia, maka akan timbul banyak perkataan bahwa di negara kita ini belum bisa dikatakan adanya keadilan yang merata di setiap lapisan masyarakat. Ini dikarenakan karena masih banyaknya warga Indonesia yang mengalami kemiskinan, sedangkan kalangan atas yang hidupnya serba berkecukupan bahkan hampir ‘berlebih’ dari segi materi, mereka kurang bisa membuka hati untuk saling berbagi. Mungkin hanya segelintir orang yang mempunyai rasa iba untuk membantu warga yang kekurangan.

Jika kita lihat dari publikasi media elektronik maupun cetak, sudah banyak contoh yang bisa kita lihat, dan kebanyakan dari contoh ketidakadilan itu terjadi pada mereka yang menjadi wakil rakyat, yang banyak menggunakan ‘uang rakyat’ hanya untuk kebutuhan mereka. Mulai dari sarana dan prasarana di gedung perkantorannya hingga untuk membiayai pengeluaran mereka saat ‘jalan-jalan’ ke luar negeri. Semua itu sudah sering kita dengar melalui media dan menjadi bahan yang sering diperbincangkan oleh banyak orang karena ketidakadilan yang terjadi di negara Indonesia.

Menurut saya pribadi, keadilan itu sangat penting di setiap segi kehidupan kita agar semua yang kita jalankan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Keadilan itu juga menjadi dari agama yang saya anut, yaitu agama Islam. Di hukum Islam juga disebutkan bahwa perilaku adil juga dicerminkan dan sifat yang kita teladani dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus berbuat keadilan selama hidup kita di dunia, karena dengan keadilan semua yang ada dunia menjadi seimbang dan teratur sesuai dengan porsinya.

Manusia dan Pandangan Hidup

Seperti judul di atas, tema penulisan kali ini saya akan membahas tentang hubungan antara Manusia sebagai makhluk yang memiliki pandangan hidup. Sebelumnya, saya akan menjelaskan mengenai apa yang disebut dengan pandangan hidup.

Pandangan hidup ialah pendapat atau pertimbangan dari pemikiran kita yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk hidup di dunia. Selama manusia hidup di dunia, mereka harus mempunyai pedoman atau pandangan hidup. Kita bisa menentukan sendiri arah dan tujuan dari hidup kita di dunia ini. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, tetapi bayak orang berpendapat bahwa pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat             pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
 
Pandangan hidup seseorang akan mempengaruhi kehidupan orang tersebut di dunia. Tingkah laku dan kebiasaan seseorang akan tergambarkan dari cari ia memandang arti kehidupannya di dunia. Antara pandangan hidup dan tingkah laku kita di dunia akan berbeanding lurus, jika kita memiliki pandangan ke arah positif maka akan menghasilkan tingkah laku positif pula, dan begitu juga sebaliknya.
 
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pandangan hidup seseorang, tetapi yang berpengaruh penting ialah faktor keluarga dan lingkungan sekitar. Karena kedua aspek tersebut erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan hidup juga dapat berubah sewaktu-waktu jika terjadi perubahan pada diri seseorang.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pandangan hidup seseorang akan mempengaruhi kualitas kehidupan orang tersebut. Semua itu ada dan terjadi karena mereka sendiri yang berpikir tentang pandangan hidupnya selama di dunia.

Jumat, 25 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan

Setelah sebelumnya saya membahas tentang manusia dan keindahan, sekarang saya akan mencoba membahas tentang manusia dan penderitaan

Sekarang kita bahas tentang penderitaan. Penderitaan ialah tanggungan beban yang sedang kita alami karena suatu kondisi tertentu. Penderitaan dialami seseorang bisa karena akibat dari sebuah tindakan yang kita perbuat itu salah dan pada akhirnya kita menanggung beban derita tersebut. Tetapi itu semua adalah sebuah konsekuensi yang harus kita pertanggung jawabkan dan kita tidak boleh lari dari permasalahan tersebut.

Jika kita mencoba menghindari masalah yang kita hadapi, malah akan menumpuk masalah-masalah baru yang disebabkan dari masalah yang kita jauhi tersebut. Oleh sebab itu, cobalah hadapi masalah itu perlahan-lahan agar terselesaikan dengan baik supaya tidak menambah lagi beban penderitaan yang harus kita tanggung.

Manusia mempunyai naluri untuk mendatangkan suatu masalah, walaupun tidak secara sengaja dan itupun muncul bukan karena kehendak kita ingin memunculkannya. Disaat kita sudah bersusah payah untuk tidak mencari-cari masalah, tetapi tetap saja masalah bisa muncul karena mungkin ada pihak luar yang memunculkannya (jangan anggap ini su’uzan). Bisa karena pihak-pihak lain kurang suka terhadapa perilaku kita atau memang mereka sengaja membuat masalah karena mereka ingin kita menderita karena ulah mereka.
 
Dibalik semua penderitaan pasti ada jalan keluar yang baik untuk kita. Cara menyelesaikannya ialah dengan terus berusaha dan berdoa serta memohon ampun kepada Yang Maha Kuasa atas kesalahan yang pernah kita perbuat. Insya Allah akan diberikan jalan yang terbaik untuk kita jalani. Tidak semua penderitaan membuat kita berujung pada hal-hal yang tidak mengenakkan. Bisa juga karena kita mengalami penderitaan terlebih dahulu, selanjutnya kita akan diberikan anugerah tiada kira karena kita telah berhasil melewati penderitaan itu sebagai cobaan di hidup kita. Sebagaimana firman Allah SWT. : “Karena sesungguhnya di balik kesulitan itu ada kemudahan” .

Manusia dan Keindahan

Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang apa yang saya ketahui tentang manusia dan keindahan.

Jika bicara mengenai keindahan, maka akan muncul pemikiran kita tentang sesuatu yang bisa membuat perasaan kita menjadi tenang dan rileks juga menyenangkan. Banyak aspek yang bisa kita nilai keindahannya, terutama apa yang kita lihat maka otomatis kita bisa membuat penilaian tentang itu. Misalnya ketika sedang melihat pemandangan alam, atau sesuatu yang membuat kita takjub ketika melihatnya.

Sedangkan manusia sendiri mempunyai beberapa komponen yang dapat dipergunakan sebagai alat pengukur keindahan. Dimulai dari mata yang digunakan sebagai penglihatan, kemudian terdapat hati yang bisa merasakan dan melakukan penilaian seberapa indahnya dari apa yang dilihat oleh mata. Serta akal dan pikiran kita yang dapat menimbang indah atau tidaknya sesuatu yang digambarkan oleh mata kita. Jika semua komponen itu menyatakan bahwa terdapat objek yang menurut kita indah, maka dapat dikatakan objek itu adalah sebuah keindahan.

Maka dapat dikatakan, hubungan antara manusia dan keindahan bisa tercipta disaat kita melihat atau merasakan ketenangan dan kesenangan pada diri kita. Disaat kita sedang merasa sedih, lalu kita melihat sesuatu yang indah maka bisa jadi rasa sedih itu akan menghilang. Begitu pula sebaliknya, jika kita sedang merasakan kenyamanan pada keindahan lalu terdapat sesuatu yang membuat kita sedih, maka bisa jadi rasa kenyamanan itu akan pudar perlahan-lahan.

Oleh karena itu, selalu usahakan agar kita selalu bisa merasakan kalau di sekeliling kita itu indah. Karena dengan begitu, kita tidak akan merasakan kesedihan dan selalu merasakan kesenangan. Dan tak lupa kita harus bersyukur kepada Allah SWT. karena DIA yang memberikan anugerah keindahan di dunia ini untuk sama-sama kita rasakan.