Setelah sebelumnya saya membahas tentang manusia dan keindahan, sekarang saya akan mencoba membahas tentang manusia dan penderitaan
Sekarang kita bahas tentang penderitaan. Penderitaan ialah tanggungan beban yang sedang kita alami karena suatu kondisi tertentu. Penderitaan dialami seseorang bisa karena akibat dari sebuah tindakan yang kita perbuat itu salah dan pada akhirnya kita menanggung beban derita tersebut. Tetapi itu semua adalah sebuah konsekuensi yang harus kita pertanggung jawabkan dan kita tidak boleh lari dari permasalahan tersebut.
Jika kita mencoba menghindari masalah yang kita hadapi, malah akan menumpuk masalah-masalah baru yang disebabkan dari masalah yang kita jauhi tersebut. Oleh sebab itu, cobalah hadapi masalah itu perlahan-lahan agar terselesaikan dengan baik supaya tidak menambah lagi beban penderitaan yang harus kita tanggung.
Manusia mempunyai naluri untuk mendatangkan suatu masalah, walaupun tidak secara sengaja dan itupun muncul bukan karena kehendak kita ingin memunculkannya. Disaat kita sudah bersusah payah untuk tidak mencari-cari masalah, tetapi tetap saja masalah bisa muncul karena mungkin ada pihak luar yang memunculkannya (jangan anggap ini su’uzan). Bisa karena pihak-pihak lain kurang suka terhadapa perilaku kita atau memang mereka sengaja membuat masalah karena mereka ingin kita menderita karena ulah mereka.
Dibalik semua penderitaan pasti ada jalan keluar yang baik untuk kita. Cara menyelesaikannya ialah dengan terus berusaha dan berdoa serta memohon ampun kepada Yang Maha Kuasa atas kesalahan yang pernah kita perbuat. Insya Allah akan diberikan jalan yang terbaik untuk kita jalani. Tidak semua penderitaan membuat kita berujung pada hal-hal yang tidak mengenakkan. Bisa juga karena kita mengalami penderitaan terlebih dahulu, selanjutnya kita akan diberikan anugerah tiada kira karena kita telah berhasil melewati penderitaan itu sebagai cobaan di hidup kita. Sebagaimana firman Allah SWT. : “Karena sesungguhnya di balik kesulitan itu ada kemudahan” .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar