Jumat, 29 Oktober 2010

Identitas remaja ( just the way you are )

Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang identitas remaja yang berpengaruh dan berarti penting di dalam kehidupan. Kepribadian itu sendiri didapat dari dalam diri mereka maupun lingkungan sekitar yang menjadi tempat pergaulan mereka sehari-hari, ataupun dari tokoh panutan para remaja.
Masa remaja adalah masa yang paling ideal untuk perkembangan dan integritas kepribadian seorang remaja. Juga merupakan saat yang tepat sebagai perkembangan jati diri (identitas) mereka masing-masing.  Perkembangan identitas pada masa remaja memberikan dasar bagi masa saat mereka tumbuh lebih dewasa lagi.
Menurut James Marcia dan Waterman (Anita E.Wookfolk,1995), identitas diri itu merujuk kepada pengorganisasian atau dorongan, kemampuan, dan keyakinan ke dalam citra diri secara konsisten yang meliputi kemampuan memilih dan mengambil keputusan, baik menyangkut pekerjaan, orientasi seksual, dan filsafat hidup.
Saat ini bukan perkara aneh lagi bila remaja dicap sebagai kelompok yang doyan bikin heboh. Termasuk dalam urusan gaya mulai soal pakaian, dandanan rambut, segala macam asesoris yang menempel, selera musik, atau pilihan-pilihan kegiatan yang dilakukan. Dan, karena dalam kehidupan modern seringkali manusia cuma diukur dan dinilai dari sisi humanismenya semata. Yakni dengan memberikan poin positif atau negatif kepada seorang manusia tergantung penampilan luarnya semata. Makanya tidak mengherankan, bila itu semua adalah bagian dari pertunjukan identitas dan kepribadian diri. Remaja juga bisa memilih tipe-tipe kepribadian yang diinginkan lewat contoh-contoh kepribadian yang banyak beredar di sekitarnya.
Apabila remaja dapat memperoleh pemahaman yang baik tentang aspek-aspek pokok identitas dirinya, seperti fisik, kemampuan intelektual, emosi, sikap, dan nilai-nilai, maka dia akan siap untuk berfungsi dalam pergaulannya yang sehat, baik dengan teman sebaya, keluarga atau masyarakat dewasa tanpa dibebani oleh perasaan cemas dan frustasi. Tetapi sebaliknya, jika remaja tidak bisa memperoleh pemahaman yang baik maka remaja mudah sekali terkena krisis kepercayaan kepada dirinya sendiri.
Pada akhirnya remaja yang mengalami krisis kepercayaan diri akan berusaha untuk menutupi segala kelemahan yang ia miliki. Untuk apalagi kalo bukan untuk bisa diterima gaul dengan penuh pede di gank-nya. Karena itu, tidak usah heran bila ada remaja yang maksain tampil gaya dan gaul, hanya untuk menunjukkan identitas dirinya. Padahal sebenarnya ia cuma berani menjadi orang lain, bukan dirinya. Remaja yang seperti itu hanya bisa berlindung di balik wajah dan gaya orang lain, bukan dirinya.
Apakah kemudian teman remaja yang begitu jadi tambah pede? Sebagian bisa jadi memang begitu. Padahal, itu nanti bakal muncul problem baru. Kenapa? Paling nggak, dia selamanya tidak merasa bahwa ia menjadi dirinya, tapi menjadi orang lain. Suatu saat nanti ia akan kehilangan jati dirinya. Hanya gara-gara ingin tampil untuk menunjukkan identitas supaya diterima di kelompoknya.
Meski berlindung di balik wajah orang lain, tapi kita adalah diri kita. Makanya tepat, unsur pembentuk kepribadian adalah akal dan jiwa kita bukan wajah atau assesoris lainnya. Kamu akan tetap menjadi dirimu, meski kamu berusaha menutupi kelemahan kamu dengan kedok wajah atau perilaku orang lain. Dengan maksud kamu tak dikenali identitas aslinya, karena mendompleng ketenaran orang lain. Lalu kamu puas dan bisa ikutan tenar. Padahal sejatinya, kamu tetap kamu, bukan siapa-siapa.

Hal tersebut bisa kita hindari dengan cara bersosialisasi sehingga kita dapat memperbanyak teman yang dapat membuat kita berpikir positif dalam menjalani kehidupan, bukan untuk mengubah jati diri kita. Walaupun apa yang kita dapatkan nanti mungkin tidak sesuai yang diharapkan dan tetap tidak mengubah rasa kurang pede kita, jangan kecewa dan tetap terus berusaha agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan untuk menambah rasa percaya diri kita.
Oleh karena itu, cobalah kita lihat sisi positif dari kekurangan kita agar bisa dijadikan kelebihan yang berguna bagi diri kita dan juga orang lain. Jangan malu dan hanya bisa menutupi kekurangan yang kita miliki. Don’t be shy to show your weaknesses !!!  Just be yourself !!

Jumat, 22 Oktober 2010

fungsi edukasi dalam keluarga

Keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki sistem nilai yang dibangun oleh anggotanya. Tetapi relasi keluarga berinterelasi dengan lingkungan sosialnya yang lebih luas di masyarakat.  Pada dasarnya keluarga memiliki fungsi yang sangat strategis dalam mengembangkan kualitas hidup manusia.

Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan yang paling dapat memberi kasih sayang, kegiatan menyusui, efektif dan ekonomis. Di dalam keluargalah kali pertama anak-anak mendapat pengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya dikemudian hari melalui latihan fisik, sosial, mental, emosional dan spritual.

Lingkungan keluarga merupakan suatu tempat di mana anak berinteraksi sosial dengan orangtua yang paling lama, sehingga upaya pencegahan yang utama difokuskan pada keluarga kemudian sekolah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas bapak, ibu, anak dan lain-lain (kakek, nenek, dan sebagainya) yang hidup di bawah satu atap dan saling berhubungan.

Di zaman sekarang ini secara perlahan-lahan tetapi pasti telah terjadi erosi terhadap fungsi keluarga, makin sedikitnya waktu bagi orangtua untuk anak dan keluarga, meningkatnya angka perceraian dan sikap keluarga yang tidak peduli terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak Dukungan keluarga dan masyarakat yang rendah dapat menyebabkan hilangnya sumber penopang dari kekalahan atau kegagalan yang dialami seseorang dalam kehidupannya.

Salah satu fungsi keluarga ialah fungsi edukasi terkait dnegan pendidikan anak secara khusus dan pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa  “keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam keluarga.

Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.

Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.

Jumat, 15 Oktober 2010

populasi penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu pada sebuah populasi . Sebutan pertumbuhan penduduk bisa ditujukan pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk.

Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan
hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia yang rendah.

Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi.

Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Laju pertumbuhan penduduk mulai dari yang terendah hingga tertinggi ditempati oleh wilayah oceania, amerika utara, amerika selatan, afrika, eropa , lalu yang tertinggi ialah asia.

Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia. Ini juga menyababkan beberapa masalah diantaranya tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah yang rendah, tingkat kesehatan rendah yang erat kaitannya dengan banyak timbul penyakit serta menyebabkan kematian, pendapatan masyarakat yang rendah dan banyak pengangguran.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk diantaranya ialah menggalakan program KB dan menunda masa perkawinan, agar bisa mengurangi jumlah anak serta dapat menurunkan angka kelahiran. Di samping itu, untuk Negara yang sudah “terlanjur” tinggi pertumbuhan penduduknya dapat melakukan beberapa cara agar dapat mengimbangi pertambahan jumlah penduduk seperti, menambahkan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat agar dapat mengesampingkan pola berpikir banyak anak banyak rezeki, lalu dengan meningkatkan kesadaran tentang pendidikan, mengurangi kepadatan penduduk dengan progam transmigrasi dan mengurangi urbanisasi, serta dengan meningkatkan produktivitas masyarakat dengan cara menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi, merangsang kemauan berwiraswasta.

Senin, 04 Oktober 2010

who am I ??

Berbicara tentang manusia pastilah kita semua tahu siapa itu manusia ,, yakni diri kita inilah yang disebut manusia .. Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya serta bertanggung jawab atas segala tingkah laku masing-masing.

Banyak tipe kepribadian manusia di dalam kehidupan dunia. Kepribadian manusia selalu menjadi tema yang menarik untuk dicari tahu, apalagi kepribadian kita sendiri. Rasa ingin tahu tersebutlah yang lantas membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Semua ini dilakukan demi mengetahui “seperti apa sesungguhnya diri kita ini?”

Beberapa contoh tipe kepribadian diantaranya sebagai berikut : perfeksionis, penolong , pengejar prestasi , romantis , pengamat , pencemas , petualang , pendamai , jujur , pengertian , peduli terhadap sesama, dan masih banyak lagi kepribadian yang lainnya.

Seperti manusia pada umumnya ,, saya mempunyai kepribadian yang mungkin sama dengan teman-teman lainnya. menurut pendapat beberapa orang terdekat saya , mereka mengatakan bahwa saya adalah sosok yang peduli terhadap sesama ( bukan maksud narsis ). Alasan mereka beragam, ada yang bilang kalau saya suka membantu dalam berbagai hal, diantaranya saat mengerjakan tugas atau membantu yang kesulitan dalam belajar. Saya  tidak mempunyai basic sebagai pengajar, tetapi saya senang kalau saya juga bisa berguna untuk orang lain dan dapat membantu menyelesaikan masalah mereka. Begitu juga sebaliknya, saat saya mendapatkan banyak masalah, saya mendapat bantuan dari orang-orang di sekitar saya.
Mungkin itulah yang disebut dengan hukum timbal balik. Dimana saat kita bisa memberikan apa yang orang lain perlukan dan kita lakukan dengan tulus, sehingga pada saat kita memerlukan bantuan orang lain, tanpa diduga ada saja orang lain yang dapat membantu menyelesaikan masalah kita.

Itu adalah penggalan cerita tentang kepribadian saya , menurut kalian yang telah mengenal saya, apa benar seperti itukah saya ?? atau ada yang lain tentang kepribadian saya ??
dan jangan lupa, termasuk kepribadian manakah diri kalian ??
berikan pendapat kalian dengan mengisi kolom komentar di bawah … ;)