Senin, 30 Mei 2011

Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian

Setiap manusia mempunyai tanggung jawab dalam menjalani kehidupannya. Dengan mendengar kata tanggung jawab, maka pikiran yang melintas di benak kita adalah kita harus siap menerima segala resiko dari apa yang telah kita perbuat. Apabila kita tidak siap untuk menerima resiko tersebut, sebaiknya kita tidak melkukan hal yang dapat mengakibatkan resiko itu terjadi kepada kita.

Pada dasarnya, tanggung jawab memiliki arti : keadaan wajib menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab juga merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu.

Tak berbeda jauh dengan tanggung jawab, pengabdian memiliki arti : perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
 
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa antara tanggung jawab dan pengabdian mempunyai keterikatan satu sama lain, yakni pada sebuah pengabdian yang kita jalani misalnya disaat seorang guru yang mengabdi untuk mengajarkan ilmu yang dimiliknya kepada murid-muridnya, dan dia juga memiliki tanggung jawab agar seluruh muridnya bisa mengerti apa yang ia ajarkan.
 
Jika seseorang telah bersungguh-sungguh dalam mengabdi kepada dirinya maupun orang lain , maka orang tersebut telah siap untuk bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dan berani menerima segala resiko sebagai bukti bahwa ia berani bertanggung jawab.  Orang seperti itu akan terlihat mulia dimata Allah SWT. apabila ia juga menyertakan doa dan rasa tawakkal dari setiap perbuatannya.

Manusia dan Kegelisahan

Pada dasarnya setiap manusia itu pasti saja memiliki suatu keadaan dimana dirinya diikuti oleh rasa gelisah. Akan tetapi kegelisahan itu juga pasti ada sebabnya, bisa karena suatu kebohongan atau sampai suatu kejahatan.
 
Kegelisahan adalah keadaan dimana  manusia sedang berada dalam kondisi yang memicu adrenalin sehingga pikirannya menimbulkan efek yang membuat dirinya menjadi tidak tenang dalam menghadapi sebuah masalah. Pada kondisi itu juga manusia kurang bisa menjaga emosi yang menybabkan tindakan yang gegabah dan tidak bisa sabar menunggu.
  •  Kecemasan obyektif
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalamdunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya.Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
  •   Kecemasan moril
disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: sirik, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Oleh karena itu, sebaiknya saat kita sedang berada dalam kondisi genting yang dapat membuat kita gelisah , kita harus bisa mengontrol diri , pikiran dan perasaan agar kita tetap tenang dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.